cover
Contact Name
Ganjar Fadillah
Contact Email
ganjar.fadillah@uii.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ijca@uii.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA)
ISSN : 26227401     EISSN : 26227126     DOI : -
IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis) is a chemistry journal published by Chemical Analysis Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Islam Indonesia. IJCA publishes original research articles or review articles on aspect all of the chemistry fields especially in analytical methods, procedures, and principles. IJCA has the vision to become a reputable journal and can publish good quality papers. We aim to provide lecturer, researchers both academic and industries, and students worldwide with unlimited access to publishing in our journal.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis" : 9 Documents clear
Pengaruh Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) terhadap Penurunan Cemaran Logam Timbal dalam Ikan Bandeng (Chanos chanos) Sunardi Sunardi; Putri Erdia Ningrum
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art1

Abstract

Ikan Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena harganya yang murah dan bergizi tinggi. Ikan bandeng dapat tercemar logam timbal (Pb) karena akumulasi dari pencemaran limbah industri dan kapal-kapal pada habitat ikan bandeng, serta paparan udara yang tercemar logam Pb yang kemudian terakumulasi dalam tubuh ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penurunan kadar logam Pb dalam bandeng setelah direndam dengan air perasan jeruk nipis. Analisis kadar logam Pb dalam bandeng dapat digunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Penetapan kadar logam Pb dalam bandeng dilakukan dengan merendam ikan bandeng dalam air perasan jeruk nipis kemudian mendestruksi sampel ikan bandeng dengan cara diabukan menggunakan furnace dan dilarutkan dengan HNO3 pekat lalu diaddkan dengan aquabidest. Larutan yang diperoleh kemudian diukur absorbansinya dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada panjang gelombang 283,31 nm. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa konsentrasi logam Pb dalam ikan bandeng asli yaitu sampel I 0.4288 mg/kg; sampel II 0.4873 mg/kg; dan sampel III 0.5653 mg/kg. Dalam sampel artificial sebelum direndam dengan air perasan jeruk nipis diperoleh kadar logam Pb dalam sampel I, II, dan III yaitu 3.9376 mg/kg; 4.3275 mg/kg; dan 3.5477 mg/kg. Sedangkan kadar Pb dalam sampel artificial yang telah direndam dengan air perasan jeruk nipis mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 0.6238 mg/kg; 0.7407 mg/kg; dan 0.6043 mg/kg dengan efektivitas penurunan lebih dari 80%.
Preliminary Analysis of the Utilization of PET Plastic Waste in Tourism Areas for Energy Recovery Iva Yenis Septiariva; Sapta Suhardono; Mega Mutiara Sari; I Wayan Koko Suryawan
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art2

Abstract

Waste management at tourist sites is an unavoidable problem due to the massive number of visitors. One of the types of waste is polyethylene terephthalate (PET) plastic bottles. This study aims to analyze the potential use of PET for waste to energy in tourist areas. This research was conducted in a tourist area in Klungkung Regency, Bali Province. This study only uses grab sampling in measuring waste generation and composition. This research was conducted by proximate analysis and thermal gravimetry analysis (TGA). The measurement of waste generation shows that the PET produced is 1.24 kg/day, or about 43.5% of the total waste generation. Proximate analysis measurements show the value of moisture, ash, volatile, and fixed carbon content, which are 1.53, 0.14, 95.92, and 2.42, respectively. Meanwhile, the caloric value of PET waste is 22.71 MJ/kg. The residue from the TGA results showed 2.575%. The thermal degradation process starts at a temperature of 280ᵒC, and the initial temperature of degradation starts at 406 – and ends at 468ᵒC. Utilization of PET waste at this tourist location can also help the purpose of waste management in Klungkung Regency, namely implementing the Waste to Energy concept at the Local Waste Processing Facility (TOSS).
Perbandingan Detektor FID dan MS dalam Penentuan Sitronelal Minyak Atsiri Sereh Wangi Yorfan Ruwindya
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art4

Abstract

Perbandingan metode penentuan sitronelal dalam minyak sereh ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan metode kromatografi gas detektor FID dengan kromatografi gas detektor MS. Kandungan sitronelal dalam sampel minyak sereh wangi yang diperoleh dengan detektor FID serta detektor MS masing-masing sebesar 49,34% dan 42,97%. Metode kromatografi gas detektor FID dan detektor MS memiliki nilai presisi yang baik dengan nilai %RSD kurang dari 2% yaitu sebesar 0,295% dan 1,114%. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung > t tabel yang artinya Ho ditolak dan Hi diterima. Hasil uji t menunjukkan bahwa kedua metode memberikan hasil yang berbeda secara signifikan terhadap kandungan sitronelal dalam minyak sereh wangi tetapi masih dapat diterapkan pada laboratorium.
Critical Quality Control on Determination of Boron Using ICP-OES with Gravimetric Method Oktavia Isma Robbika; Yuli Rohyami; Hendra Hadriansyah
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art5

Abstract

Critical quality control on the determination of boron using ICP-EOS with gravimetric method is carried out. This study was conducted to examine the critical aspects which include linearity, LOD, LOQ, precision, and accuracy. Based on the results of the study showed that the determination of boron with the ICP-OES method was following the critical aspects of quality control test results. The linearity of the calibration curve with a concentration range of 0 - 10 mg/L has linearity with a correlation coefficient of 0.9998 and a determination coefficient of 0.9996. The standard solution calibration curve follows the linear regression equation y = 2567.5 x + 23.043. This method has a LOD of 1.24 mg/L and a LOQ of 4.13 mg/L. The ICP-OES method has high precision and accuracy at low, medium, and high concentration levels. The testing precision of low, medium and high concentration levels is 0.44, 0.54, and 0.14%. The accuracy obtained for the three concentration levels was 98.03, 95.05, and 98.61%. Based on the ANOVA test, it was shown that the precision and accuracy at all concentration levels were not significantly different.
Pengaruh Pelarut Terhadap Reaksi Penataan Ulang Claisen dan Siklisasi Senyawa Alil 1-Naftil Eter dengan Metode Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS) Indah Nur Pramesti; Yutaka Okada
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art3

Abstract

Reaksi penataan ulang Claisen merupakan salah satu reaksi penting untuk pembentukan ikatan baru karbon-karbon dalam sintesis organik. Secara umum, reaksi penataan ulang Claisen hanya dapat berlangsung dalam kondisi reaksi yang cukup ekstrim yaitu suhu yang tinggi 180-225oC dengan waktu yang lama. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis alil 1-naftil eter terlebih dahulu melalui reaksi substitusi gugus alil pada senyawa 1-naftol dengan pemanasan pada suhu 58oC selama 8 jam. Produk reaksi alilasi dianalisis kemurniannya dengan menggunakan HPLC dan H-NMR. Selanjutnya, reaksi penataan ulang Claisen pada senyawa hasil sintesis alil 1-naftil eter berhasil dilakukan pada suhu reaksi yang rendah dan waktu yang singkat menggunakan metode Microwave Assisted Organic Synthesis(MAOS) dan katalis FeCl3. Karakterisasi menggunakan GC-MS menunjukkan senyawa yang terbentuk adalah 2-alil-1-naftol (produk penataan ulang Claisen), 2-metil-2,3-dihidronaftofuran (produk siklisasi) dan 1-naftol sebagai produk balik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi penataan ulang Claisen dan siklisasi pada senyawa alil 1-naftil eter berlangsung optimum dengan menggunakan pelarut 1,2-dikloroetana pada suhu 80oC selama 20 menit dengan radiasi microwave.
Material MOFs (Metal Organic Frameworks) dalam Aplikasi Fotokatalisis: Mini Review Rahmat Hidayat; Anggi Saputra; Murni Fitria
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art7

Abstract

MOFs (Metal Organic Frameworks) telah banyak dilaporkan berhasil diaplikasikan dalam berbagai bidang salah satunya fotokatalitik. MOFs tersusun dari ion logam atau cluster oksida logam, senyawa penghubung organik (linker), serta senyawa lain sebagai senyawa tamu (guest) yang memberikan banyak keunggulan jika digunakan sebagai material fotokatalis. Kemampuan menyerap foton dari cahaya serta porositas yang baik menyebabkan MOFs menarik untuk diaplikasikan sebagai fotokatalis. Kestabilan sifat kimia yang kurang baik dan tidak begitu sensitif terhadap sinar tampak menjadi pokok persoalan yang membuat MOFs masih mengalami banyak perkembangan. Berbagai metode dilakukan dengan memodifikasi ion logam, linker, maupun pada senyawa tamu untuk mendapatkan material MOFs dengan kestabilan sifat kimia yang baik, peningkatan luas area permukaan, dan mampu menyerap banyak sinar pada daerah tampak.
Analisis Protein Gen LCYB pada Mikroalga Laut Phaeodactylum tricornutum menggunakan Pendekatan Bioinformatika Murni Fitria; Anggi Saputra; Rahmat Hidayat; Niken Feladita
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art8

Abstract

LCYB merupakan gen yang memproduksi enzim Lycopene Beta Cyclase. Enzim Lycopene Beta Cyclase beperan dalam mengubah likopen menjadi ß-karoten. Gen LCYB terdapat pada diatom maupun mikroalga hijau. Berbeda dengan mikroalga hijau, penelitian mengenai struktur protein Lycopene Beta Cyclase selaku produk gen LCYB pada diatom masih minim publikasi. Dalam penelitian ini dilakukan prediksi struktur produk gen LCYB pada diatom P. tricornutum secara bioinformatika. Untuk menganalisis perbedaan produk gen LCYB pada diatom dan mikroalga hijau, produk gen LCYB pada diatom P. tricornutum dibandingkan dengan produk gen LCYB pada mikroalga hijau M. zofingiensis. Konstruksi pohon filogenetik dilakukan menggunakan perangkat lunak MEGA7. Analisis gen LCYB dan struktur produk gen LCYB dilakukan menggunakan beberapa perangkat bioinformatika. Analisis docking dilakukan untuk memperkuat prediksi adanya interaksi antara produk gen LCYB hasil prediksi dengan ligannya menggunakan AutoDocksTools-1.5.6. M. zofingiensis memiliki hubungan kekerabatan yang jauh dengan P. Tricornutum sehingga kemiripan gen dan produk gen LCYB hasil prediksi juga jauh berbeda. Mikroalga hijau M. zofingiensis mengandung protein transmembran yang tidak dimiliki pada diatom P. Tricornutum. Hasil docking menunjukkan adanya interaksi antara produk gen LCYB hasil prediksi dengan ligannya yaitu likopen.
Estimasi Angka Ketidakpastian Asal Kalibrasi Instrumen Terhadap Pengujian Kualitas CPO Tri Esti Purbaningtias, M.Si.; Bayu Wiyantoko; Rudy Syahputra; Yorfan Ruwindya; Suci Miranda; Rofi'atun Nashriyah; Bagoes Wibowo
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art9

Abstract

Telah dilakukan kajian pengaruh kalibrasi peralatan pengujian moisture and impurities (M&I) dan deterioration of bleachability index (DOBI) pada crude palm oil (CPO). Kalibrasi berfokus pada neraca analitik dan spektrofotometer UV-Visibel sebagai bagian persyaratan dari sertifikasi Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2017. Penilaian kondisi neraca analitik berpedoman pada dua acuan yaitu Organisation Internationale De Métrologie Légale (OIML R 111-1 Edition 2004) dan The United States Pharmacopeial Convention (USP-41). Hasil kalibrasi neraca analitik Ohaus PA224 menggunakan anak timbangan kelas E2 (20-200 g) yang menghasilkan nilai koreksi kurang dari 0,1% dan sesuai persyaratan USP-41. Hasil kalibrasi neraca terhadap perhitungan ketidakpastian pengukuran moisture sangat kecil yaitu 0,0031% dan 0,0032% serta pengukuran impurities sebesar 0,00991% dan 0,01039%. Sementara kalibrasi spektrofotometer UV-Visibel didasarkan pada The United States Pharmacopeial Convention (USP-40) bagian 857 terkait Ultraviolet-Visible Spectroscopy menggunakanan bahan acuan tipe NIST neutral density standards. Hasil kalibrasi dengan nilai ketidakpastian (U95), k =2 untuk semua filter dan panjang gelombang sebesar 0,005-0,008 yang memiliki rata-rata sebesar 0,00545 yang memenuhi persyaratan absorbansi tidak melebihi ± 0,008. Hasil kalibrasi spektrofotometer UV-Visibel memberikan persentase nilai ketidakpastian analisis DOBI pada sampel CPO sebesar 2,3% untuk kedua sampel dimana hasil evaluasi ketidakpastian menunjukkan pengujian DOBI pada sampel CPO adalah baik karena memiliki nilai persentase ketidakpastian kurang dari 10%.
Karakteristik dan Aktivitas Antibakteri pada Edible Film Berbasis Pati Ubi Kayu dengan Penambahan Minyak Cengkeh Aprisilia Risky Wijaya
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss2.art6

Abstract

Kesadaran konsumen terhadap makanan berkualitas dan ramah lingkungan semakin tinggi. Beberapa penelitian telah mengembangkan produk pengemas yang edible dan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan edible film yang memiliki aktivitas antibakteri. Pembuatan edible film pada penelitian ini menggunakan bahan dasar pati yang diekstrak dari ubi kayu. Bahan tambahan yang digunakan yaitu Carboxymethyl cellulose, gliserol dan minyak cengkeh. Variasi konsentrasi minyak cengkeh yang digunakan yaitu 1%, 2% dan 3%. Berdasarkan analisis Gas Chromatography-Mass Spectra (GC-MS), komponen utama dari minyak cengkeh adalah eugenol. Eugenol berperan terhadap aktivitas antibakteri pada edible film. Semakin tinggi konsentrasi minyak cengkeh, semakin tinggi daya hambat bakteri. Edible film dengan penambahan minyak cengkeh 3% memiliki daya hambat bakteri yang tertinggi yaitu 8,5 mm untuk bakteri Escherichia coli dan 11,3 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus. Tingkat kelarutan edible film menurun seiring dengan penambahan minyak cengkeh yaitu 78,77%-39,38%. Penambahan minyak cengkeh pada pembuatan edible film berbasis pati mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Namun, semakin tinggi penambahan minyak cengkeh akan menurunkan tingkat kelarutan edible film.

Page 1 of 1 | Total Record : 9